Menghargai secangkir kopi
Sebagian orang di dunia pasti sudah tau apa itu kopi. Ya kopi adalah biji kopi yang di olah menjadi bubuk lalu kemudian di seduh dengan air panas tetapi apa kalian tahu bahwa setiap daerah maupun seluruh dunia memiliki cara menyeduh maupun menikmati nya. Jenis-Jenis Kopi Nusantara jumlahnya sangat banyak akan tetapi hanya sedikit yang digemari oleh para pecinta kopi.
Bicara tentang kekayaan dan anugrah indonesia seakan tidak ada habisnya.
Mulai dari zaman dahulu indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan rempah-rempahnya.
Salah satunya adalah Kopi indonesia yang sudah terkenal khas dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Masuk nya kopi di Indonesia tertulis di salah satu arsip dari kongsi dagang/persekutuan dagang dari Pemerintah Hindia Timur Belanda, yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Di tahun 1707, Gubernur Van Hoorn mendistribusikan bibit kopi ke Batavia, Cirebon, kawasan Priangan serta wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Tanaman baru ini akhirnya berhasil dibudidayakan di Jawa sejak 1714-1715. Sekitar 9 tahun kemudian, produksi kopi di Indonesia sudah begitu melimpah dan mampu mendominasi pasar dunia. Bahkan pada saat itu jumlah ekspor kopi dari Jawa ke Eropa telah melebihi jumlah ekspor kopi dari Mocha (Yaman) ke Eropa.
Sekarang ini indonesia menduduki urutan ke empat negara penghasil kopi terbaik di dunia.
Dan sampai hari ini kopi sudah tersebar di berbagai daerah maupun propinsi di Indonesia.
Saya sangat bangga dengan prestasi ini. Walaupun sebenernya kita bisa menjadi yang terbaik di dunia,
Negara penghasil kopi terbaik di dunia yang pertama adalah Brazil disusul Vietnam dan Kolombia.
Mengapa ini bisa terjadi?? Padahal di Indonesia sendiri sudah banyak jenis kopi dari berbagai daerah.
Ini pendapat saya mengenai mengapa indonesia tidak sebaik pengahsil kopi di negara seperti brazil dan lain lain.
Sebenarnya karena banyak nya perusahaan besar yang membuat kopi sachetan. Mengapa saya bicara demikian karena tadi baru saja saya melihat sebuah artikel, bahwa
Bicara tentang kekayaan dan anugrah indonesia seakan tidak ada habisnya.
Mulai dari zaman dahulu indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan rempah-rempahnya.
Salah satunya adalah Kopi indonesia yang sudah terkenal khas dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Masuk nya kopi di Indonesia tertulis di salah satu arsip dari kongsi dagang/persekutuan dagang dari Pemerintah Hindia Timur Belanda, yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie). Di tahun 1707, Gubernur Van Hoorn mendistribusikan bibit kopi ke Batavia, Cirebon, kawasan Priangan serta wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Tanaman baru ini akhirnya berhasil dibudidayakan di Jawa sejak 1714-1715. Sekitar 9 tahun kemudian, produksi kopi di Indonesia sudah begitu melimpah dan mampu mendominasi pasar dunia. Bahkan pada saat itu jumlah ekspor kopi dari Jawa ke Eropa telah melebihi jumlah ekspor kopi dari Mocha (Yaman) ke Eropa.
Sekarang ini indonesia menduduki urutan ke empat negara penghasil kopi terbaik di dunia.
Dan sampai hari ini kopi sudah tersebar di berbagai daerah maupun propinsi di Indonesia.
Saya sangat bangga dengan prestasi ini. Walaupun sebenernya kita bisa menjadi yang terbaik di dunia,
Negara penghasil kopi terbaik di dunia yang pertama adalah Brazil disusul Vietnam dan Kolombia.
Mengapa ini bisa terjadi?? Padahal di Indonesia sendiri sudah banyak jenis kopi dari berbagai daerah.
Ini pendapat saya mengenai mengapa indonesia tidak sebaik pengahsil kopi di negara seperti brazil dan lain lain.
Sebenarnya karena banyak nya perusahaan besar yang membuat kopi sachetan. Mengapa saya bicara demikian karena tadi baru saja saya melihat sebuah artikel, bahwa
Kopi sachet sebenarnya menggunakan berbagai macam bahan
kimia dari gula, creamer hingga perisa kopi dan sedikit sekali kopi asli. Ada
teman yang bilang bahwa untuk membuat 1 ton kopi sachet, hanya butuh 1kg kopi
asli.
Kopi sachet menggunakan kopi dengan kualitas serendah
mungkin, disangrai sangat hitam, dan dibeli dengan harga sangat murah. Biasanya
mereka menggunakan kopi robusta dengan sistem kontrak volume. Jadi para petani
mau tidak mau harus memenuhi volume kontrak tersebut sehingga kualitas sama
sekali tidak dipentingkan. Harga juga sudah dipatok sangat murah, sehingga
mereka terkadang bisa merugi saat panen tidak terlalu menghasilkan karena
margin yang sangat tipis.
ini kembali ke masyarakat Indonesia yang belum
banyak tahu antara kopi yang berkualitas dan tidak, sehingga para petani
terpaksa menjual ke industri kopi sachet. Misal mereka mencoba memproduksi kopi
dengan kualitas yang lebih baik, toh tidak bisa dijual lebih tinggi karena
tidak ada pembelinya, kenapa harus ambil resiko?
Tetapi melihat beberapa tahun ini,. Masyarakat sudah mulai bisa
mengapresiasi kopi yang berkualitas atau setidaknya kopi asli. Para petani kopi juga mulai dapat hidup sejahtera dengan menjual green bean
berkualitas yang harganya berlipat2 dari harga lama. Mulai muncul petani dan processor
kopi dari generasi milenial. Kopi2 sachet mulai ditinggalkan. Cafe2 dengan kopi
berkualitas mulai muncul dimana2. .
Yang jadi pertanyaan penting adalah apakah kamu sudah ikut
ambil bagian dalam memajukan kekayaan negeri kita ini?
terimakasih untuk para pembaca, mohon maaf jikalau ada kata kata yang tidak berkenan dan disini saya tidak ingin menyudut kan tapi saya ingin membantu membuka mata agar kita bisa lebih menghargai kopi baik itu dari petani maupun processor kopi, mudah mudahan kita bisa lebih menikmati kopi dalam negri ini.
Comments
Post a Comment